MODEL PEMANFAATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU (HHBK) BAGI MASYARAKAT DI ZONA TRADISIONAL TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG BULUSARAUNG

Mansur Mansur, Amir Tjoneng, Saida Saida

Abstract


The community's need for land is very basic and continues to increase. With the expanding population and socio-economic activity, the uses of land is not only for a place to live, but rather to strive in order to survive, especially for rural communities. The National Park is an area that has specific characteristics, that have been defined for the function as a buffer system to protection of life by maintaining the existence of the original ecosystem in the expanse ecoregions. Bantimurung Bulusaraung National Park (TNBabul) with all the potentials and characteristics running these function by fixed pay attention and accommodate the needs of the local community especially in terms of land use and utilization. The various conflicts that occur as a result of government policies on land today need to be taken seriously by all parties. To carry out the management and land use with the protection functions, required comprehensive management regulatory mechanism involving all stakeholders. This study aims to identify, analyze and formulate a pattern management and land use on the TNBabul ecosystem sustainability and community survival. Land utilization and management by the community at TNBabul is done adaptively, one of them is non-timber forest products (HHBK) harvesting as an socio-economic effort in order to survive.


Keywords


National park; Land use and utilization; Stakeholder; Adaptively

References


Arief, A. 2001. Hutan dan Perhutanan. Kanisius, Yogyakarta.

Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, 2012. Profil daerah penyangga taman nasional bantimurung bulusaraung.

Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, 2015. Revisi zonasi taman nasional bantimurung bulusaraung.

Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, 2016. Laporan evaluasi kinerja pengelolaan taman nasional (tn) bantimurung bulusaraung.

Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, 2016. Rencana pengelolaan jangka panjang taman nasional bantimurung bulusaraung provinsi sulawesi selatan periode tahun 2016 - 2025.

Benyamin Dendang, IPB Bogor, 2013. Potensi trichoderma spp. Sebagai agens hayati dalam pengendalian ganoderma sp. yang menyerang tanaman sengon.

Departemen Kehutanan dan Perkebunan. 2000. Rencana Strategik Penyuluhan Kehutanan dan Perkebunan, Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan dan Perkebunan, Jakarta.

Hasanuddin, 2006. Studi Potensi Konflik Penggunaan Lahan oleh Masyarakat di Dalam dan Sekitar Taman Nasional Bantimurung Bulusraung, Skripsi program Studi Manajemen Hutan, Fakultas Pertanian dan Kehutanan Unhas-Makassar.

Iskandar, J., 1992. Ekologi Perdagangan di Indonesia, Studi Kasus dari daerah Badui Selatan, Jawa Barat, Pernit Jambatan, Jakarta.

IUCN. 1994. Guidelines for Protected Area Management Categories. CNPPA wiyh the assistance of WCMC. UK : IUCN, Gland, Switzerland and Cambridge.

Jaica, 2009. The Field Review Report in Sulawesi Selatan Province, Ministry Of Foretry, Jakarta.

Kadir, Ichwan M, 2012. Analisis Kompensasi Tanaman Masyarakat Didalam Kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Desa Labuaja Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros Sulawesi Selatan (Studi Kasus Pak Patu), Fakultas Kehutanan Unhas-Makassar.

Kartodiharjo, H. 1998. Analisis Kebijakan Pengelolaan Hutan Alam Produksi Di Indonesia. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 31 Tahun 2001. Tentang Penyelenggaraan Hutan Kemasyarakatan.

Mubyarto, 1992. Desa dan Perhutanan Sosial, Kajian Sosial Antropologis di Provinsi Jambi.

Muh. Sabir, 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Petani dalam Melakukan Konservasi Tanah dan Air secara Berkelanjutan di Daerah Penyangga Kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.

Nasution M. 1999. Untuk Mewujudkan Pembangunan Kehutanan dan Perkebunan yang Berkeadilan dan Berkelanjutan. Kumpulan Orasi dan Pidato. Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Edisi ke-2. Jakarta.

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.56/Menhut-II/2006 Tentang Pedoman Zonasi Taman Nasional. Jakarta: Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam.

Soemarwoto, dkk. 1992. Melestarikan Hutan Tropiks, Permasalahan, Manfaat dan kebijaksanaanya, Penyunting Mochtar Lubis. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

Supratman, 2011. Manajemen Hutan Berbasis Desa : Interaksi antara Sistem Pengelolaan Hutan Lestari dengan Sistem Kelembagaan Lokal. Hasanuddin University Press. Makassar.

Undang-Undang Nomor 41 Tahun, 1999. Tentang Kehutanan, Departemen kehutanan.

Usman, 2017. Strategi Pengelolaan Kawasan Konservasi Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung di Propinsi Sulawesi Selatan.

Yusran, Suprtaman, Alif, 2010. Pendekatan Kolaborasi Dalam Pengelolaan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung: Strategi Menyatukan Kepentingan Ekoogi dan sosial Ekonomi Masyarakat. Opinion Brief, RECOFTC. Makassar.

Zakaria, Yando. 1994. Hutan dan Kesejahteraan Masyarakat. Jakarta: Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI).




DOI: https://doi.org/10.33096/agrotek.v2i1.42

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Mansur Mansur, Amir Tjoneng, Saida Saida

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

___________________________________________________________
AGROTEK: Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian
ISSN 2581-3021
Published by Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0