ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG HIBRIDA (Zea mays L.) DI KABUPATEN PINRANG (Studi Kasus Pada Petani Jagung Hibrida di Desa Watang Kassa, Kecamatan Batulappa)

Abstract

Tanaman jagung di Indonesia merupakan komoditas pangan kedua setelah padi dan sumber kalori atau makanan pengganti beras disamping itu juga sebagai pakan ternak. Kecamatan Batulappa merupakan salah satu kecamatan yang menjadikan jagung sebagai komoditas tanaman pangan unggul utama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi produksi, produktivitas, dan pendapatan usahatani jagung hibrida serta menganalisis pengaruh faktor-faktor produksi (luas lahan, benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja) terhadap hasil produksi di Desa Watang Kassa, Kecamatan Batulappa, Kabupaten Pinrang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei terhadap 51 petani yang ditentukan melalui teknik simple random sampling. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan regresi linear berganda menggunakan bantuan program EViews 8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produksi jagung hibrida mencapai 8.276 kg per musim tanam dengan produktivitas 5,70 ton/ha, sedangkan pendapatan bersih petani sebesar Rp13.168.551/ha. Analisis regresi memperlihatkan bahwa secara simultan faktor luas lahan, benih, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap produksi jagung (Fhitung 16,75 > Ftabel 2,57; R² = 0,65). Namun secara parsial hanya tenaga kerja yang berpengaruh nyata pada taraf signifikansi 5%, sementara luas lahan, benih, pupuk, dan pestisida tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan.