TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PROGRAM MODEL DESA KONSERVASI DI TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG BULUSARAUNG

Muhammad Nurhidayat, Amir Tjoneng, Saida Saida

Abstract


MUH.NURHIDAYAT. Level of Community Participation in the Implementation of the Village Conservation Model Program in Bantimurung Bulusaraung National Park (Case Study of Labuaja Village, Cendrana Subdistrict, Maros Regency) (guided by Amir Tjoneng and Hj. Saida)

This study aims, 1). Review the implementation process and problems faced in the Conservation Village Model Program around the Bantimurung Bulusaraung National Park area. 2). Assess the level of community participation in the Conservation Village Model Program around the Bantimurung Bulusaraung National Park area. 3). Formulate directions for improving the implementation of the Conservation Village Model Program around the Bantimurung Bulusaraung National Park area

The research was conducted in the buffer village of the Bantimurung Bulusaraung National Park conservation area, namely Labuaja Village, Cendrana District, Maros Regency, South Sulawesi Province. Field data collection, data processing and analysis as well as thesis preparation took place in February 2016 until May 2016. Data analysis was carried out qualitatively descriptive, namely data analysis based on oral statements arranged in expanded text. The data analyzed are data from interviews, field observations and documentation studies that have been stated in the notes.

The results of the study show that, the implementation process consists of 3 (three) stages namely; Planning stages, implementation stages and evaluation stages. The problem faced is that the target community does not understand the Village Conservation Model program. The level of community participation illustrates bahwan, community participation at the planning stage is only 11%, community participation at the implementation stage is only 20.49%, and community participation in the evaluation phase is only 20.49%. The direction for improvement in the implementation of the MDK is the Bantimurung Bulusaraung National Park Office to build collaboration with relevant agencies and Non-Governmental Organizations to encourage the issuance of regional regulations / regulations, improvement of supporting facilities and improving the quality and quantity of assistants to be able to build better business networks and partnerships and to coordinate with forest farmer groups and related agencies.


Keywords


Bantimurung Bulusaraung National Park; Model of Conservation Village

Full Text:

PDF

References


Adiwibowo, et al. 2008.Analisis Isu Pemukiman di Tiga Taman Nasional Indonesia.Sajogyo Institute dan Gunung Halimun-Salak National Park Management Project JICA. Bogor

Agung S. 2004. Mosaik Sosiologis Kehutanan : Masyarakat Lokal, Politik dan Kelestarian Sumberdaya. CSF. Kalimantan

Alive, 2009. Menuju Desa Konservasi : Manusia dan Alam Dalam Harmoni Kehidupan. (http://www.alivefp3.org, diakses 13 Juli 2010).

Arinal. 1999. Program Kemitraan dalam Membangun Taman Nasional. Makalah disajikan dalam Seminar Pemberdayaan Aset Perekonomian Rakyat melalui Strategi Kemitraan. Jember 1 September 1999.

Balai TN.Bantimurung Bulusaraung, 2016. Rencana Pengelolaan Jangka Panjang 2016-2025.Maros.

Cohen, J.M. and Norman T. Uphoff, 1977.Rural Development Participation.Cornell University Press. Ithaca.

Conyers, Diana. 1991. Perencanaan Sosial di Dunia Ketiga. UGM Press.Yogyakarta.

Departemen Kehutanan RI. Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Jakarta.

Departemen Kehutanan RI. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Jakarta

Departemen Kehutanan RI. 2010. Term of Reference (TOR) Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Kawasan

Desi Indrasari, 2016. Pengembangan Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu oleh Kelompok Sadar Hutan Lestari Wana Agung Di Register 22 Way Waya Kabupaten Lampung Tengah Konservasi Melalui 9 Tahapan. Bogor.

Fachruddin. 1996. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota.

Fatoni. 2004. Tingkat dan Manfaat Partisipasi dalam Program Pengembangan Kecamatan (Studi Kasus di Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala). Tesis tidak dipublikasikan. Program Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin. Makassar.

Hikmat H. 2004. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Humaniora Utama Press (HUP). Bandung.

Khazali dkk. 2002. Kajian Partisipasi Masyarakat dalam pengelolaan Mangrove (Studi Kasus di Desa Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Propinsi Jawa Barat). Jurnal Pesisir dan Lautan (Indonesian Journal of Coastal and Marine Resources) Vol. 4 No. 3

Kuncoro M. 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah:Reformasi, Perencanaan, Strategi dan Peluang. Erlangga. Jakarta.

MacKinnon J.K, G. Child, J. Thorsell. 1993. Managing of protected areas in the tropics. Hari Harsono Amir, penerjemah: Pengelolaan kawasan yang dilindungi di daerah tropika. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Mardi Y. 2000. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi: Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Pokok Pikiran pada Seminar Sehari Pemberdayaan yang diselenggarakan Bappenas, 6 Maret 2000. Jakarta.

Mubyarto. 1994. Desa dan Perhutanan Sosial. Yogyakarta: Adikarya Media.

Muh. Ichwan K. 2012. Analisis Kompensasi Tanaman Masyarakat di dalam Kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Desa Labuaja Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros Sulawesi Selatan (Studi Kasus Pak Patu)

Munggoro, Dani Wahyu. 2001. Hutan Kemasyarakatan: Prinsip, Kriteria dan Indikator. Pustaka Latin. Bogor.

Peraturan Pemerintah No 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam

Pretty, J.N. 195. Participatory Approach, JICA International Training on PLSD: Theories and Practices. CIBIC. Nagoya.

Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin. 2005. Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi Edisi 4.Makassar.

Pusat Informasi Kehutanan. 2009. Siaran Pers : Model Desa Konservasi (MDK) Memberdayakan Masyarakat Sekitar Kawasan Konservasi. (http://www.dephut.go.id, diakses 9 Mei 2010).

Rahardjo B. 2003. Studi Banding Internasional Model Pengelolaan Kolaboratif Kawasan Konservasi. Bogor: Latin.

Ratu Paska, 2016. Model Pengelolaan Kolabortif Taman Wisata Alam Danau Matano di Kabupaten Luwu Timur

Rustiadi, Ernan dkk. 2009. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia. Jakarta

Sabir, 2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku petani dalam melakukan Konservasi Tanah dan Air secara berkelanjutan di Daerah Penyangga Kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung

Safiudin, 2014. Analisis alih fungsi hutan dan potensi terjadinya degradasi lahan di Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan

Said, Adri dkk. 2002. Participatory Local Social Development Planning (PLSDP) Modul IV : Identifikasi Kebutuhan Masyarakat Lokal Secara Partisipatif. PSKMP-UNHAS. Makassar.

Salman, Darmawan. 2005. Pembangunan Partisipatoris. PSKMP-UNHAS. Makassar.

Sawitri, D. 2007. Peranan dan Potensi Manusia Dalam Keberhasilan Pengembangan Wilayah Berbasis Sumberdaya Lokal.Disertasi.ITB. Bandung

Setiamiharja. 1993. Potensi dan Peran Serta Masyarakat Lokal dalam Upaya Konservasi Alam. Bandung: INRIK UNPAD.

Setyadi, I.A. 2008. Kebijakan Pengembangan MDK di Sekitar/Dalam Kawasan Konservasi.Makalah disajikan dalam Pertemuan Rutin Working Group Pemberdayaan, Departemen Kehutanan RI, Bogor, 25 Juli 2008.

Soewardi, Herman. 1978. Menyongsong Kehadiran Taman Nasional di Indonesia. Ditjen PPA.

Stolton, Sue dan Dudle Nigel. 1999. Partnership for Planning and Management for Protected Areas.WWF.IUCN.Earthscan Publication Ltd. London.

Sumarto, Hetifah Sj. 2009. Inovasi, Partisipasi, dan Good Governance : 20 Prakarsa Inovatif dan Partisipatif di Indonesia. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Tahir, Muhammad., M. Arief., Ishak Salim., dan Andrie. 2005. Melembagakan Wawasan Konservasi dalam Pemerintahan Desa. Care International Indonesia. Central Sulawesi.Palu.

Usman, 2017.Strategi Pengelolaan Kawasan Konservasi Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung di Provinsi Sulawesi Selatan

Wibowo, Soetino. 2006. Rehabilitasi Hutan Pasca Operasi Illegal Logging. Wana Aksara. Banten.

Wiratno., Daru, Indriyo, A. Syarifudin dan Ani, Kartikasari. 2001. Berkaca di Cermin Retak: Refleksi Konservasi dan Implikasi Bagi Pengelolaan Taman Nasional. The Gibbon Foundation Indonesia dan PILI – NGO Movement. Bogor.

Yelin Adalina, 2014. Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu di Taman Nasional Gunung Halimun Salak oleh Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi, Jawa Barat

Yin, Robert.K. 2003. Studi Kasus, Desain dan Metode. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Zain AS. 1997. Kamus Kehutanan. Rineka Cipta. Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.33096/agrotek.v3i2.84

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Muhammad Nurhidayat, Amir Tjoneng, Saida Saida

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

___________________________________________________________
AGROTEK: Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian
ISSN 2581-3021
Published by Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0