TEKNOLOGI MUTASI GEN UNTUK MENINGKATKAN KERAGAMAN GENETIK BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L) YANG BERUMUR GENJAH DAN TOLERAN TERHADAP CEKAMAN AIR
Abstract
This study aimed to know the effect of several gene mutations on the growth and production of soybean plants, effect of water stress (drought stress and water saturation stress) on the growth and production of soybeans, interaction between Soybean varieties resulting from gene mutations and water stress on the growth and production of soybeans.
The research was carried out in the experimental garden of the Soil Laboratory of the Agricultural Technology Research Center, Maros Regency, which took place from June to September 2021. This study used a split plot design method, where the main plot was water stress, which consisted of two levels, namely stress stress. Drought and water saturation stress and their subplots were soybean varieties resulting from mutations in the first gene, which consisted of three, namely Anjasmoro, Argomulyo and Dena 1, so that six treatment combinations were obtained and repeated three times to obtain 18 experimental units. The results of the study showed that the interaction between the Anjasmoro gene mutation and Water Saturated Stress gave a very significant effect on the growth and production of soybean plants, namely plant height (95.11 cm), number of leaves (26.33 strands), flowering age (31.67 days), dry weight. plants (212.69 grams), root dry weight (9.88 grams), number of pods (76.78 seeds), seed weight planted (23.04 grams), seed weight per plot (1.73 kg) production per hectare (2.88 tons), and harvest age (74.33 days).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Acquaah, G. 2007. Principles of Plant Genentics and Breeding. Blackwell Publishing. USA, UK, Australia. Halaman 569.
Adi, M.M. Soegito, Rodiah dan Hadi Purnomo. 1990. Tanggapan Beberapa Genotipe Kedelai terhadap Cara Budidaya Basah dan Kering. Risalah Seminar Hasil Penelitian Tanaman Pangan Tahun 1990. Balittan Malang. Hal 8-13
Adisarwanto, T. dan Suhartina. 2000. Toleransi Kedelai terhadap Kondisi Tanah Jenuh Air pada Berbagai Fase Pertumbuhan. Laporan Teknis Tahun 1999/2000. 10 hal
Adisarwanto, T. 2001. Bertanam Kedelai di Kondisi Tanah Jenuh Air (Opsi Innovative Pengelolaan Air untuk Kedelai di Lahan Sawah Irrigasi). Buletin Palawija. Jurnal Tinjauan Ilmiah Penelitian Tanaman Palawija. 1 (2) : 2001. 16 hal
Aep Wawan Irawan. 2006. Budidaya Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill).
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Jatinagor.
[tersediaonline]http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/200 9/03/budidaya_tanaman_kedelai.pdf.
Agronomi, P. S., Magister, P., Pertanian, J. B., Pertanian, F., & Jember, U. (2012). Mutasi Gen Pada Biji Kedelai Menggunakan Ethyl Methane Sulfonate ( Ems ) Untuk Mendapatkan Mutan Kedelai Yang Mempunyai Kandungan Asam Mutasi Gen Pada Biji Kedelai Menggunakan Ethyl Methane Sulfonate ( Ems ) Untuk Mendapatkan.
Analisis-Produktivitas-Jagung-Dan-Kedelai-Di-Indonesia-2020-Hasil-Survei-Ubinan @ www.scribd.com. (n.d.).
Aplikasi, P., & Pair, R. (2019). iradiasi, dosis, mutasi, kedelai, generasi. 1287, 1–8.
Asadi. 2011. Peran sumberdaya genetik pertanian bagi pemuliaan mutasi. hlm. 242-257. Dalam Mugiono, D. Sopandi, S. Hudiyono, N. Kuswandi, Z. Irawati, P.Sidauruk, H. Winarno, Sobrizal, dan R. Chosdu (eds.)Prosiding Simposium dan Pameran Teknologi Aplikasi Isotop dan Radiasi. Batan, Jakarta.
Atman dan N. Hosen. 2008. Dukungan Teknologi dan Kebijakan Dalam Pengembangan Kedelai di Sumbar. Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat. Jurnal Ilmiah Tambua, Vol. VII,
Alqudah A.M., Samarah N.H., Mullen R.E. (2010). Drought Stress Effect on Crop soybean responses to drought stress and rehydration. Saudi Journal of Biological Sciences, 26(8), 2006-2017. http://doi.org/10.1016/j.sjbs.2019.08.005
Buezo, J., Sanz‐Saez, Á., Moran, J. F., Soba, D., Aranjuelo, I., & Esteban, R. (2019). Drought tolerance response of highyielding soybean varieties to mild drought: physiological and photochemical adjustments. Physiologia plantarum, 166(1), 88-104.
Cahyono. B. 2007. Kedelai. CV. Aneka Ilmu. Semarang.
Depletions, S. W. (2014). Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tiga Varietas Kedelai (Glycine Max [L] Merr.) Pada Beberapa Fraksi Penipisan Air Tanah Tersedia Jurnal Teknik Pertanian LampungVol, 3(3), 245–252.
Doorenbos, J. and Pruitt. 1977. Guidelines for predicting Crop Water Requirement. FAO-Rome. 190 p.
Daryanto, S., Wang, L., & Jacinthe, P.-A. (2015). Global synthesis of drought effects on food legume production. PLOS ONE, 10(6),
e0127401. https://doi.org/10.1371/journal.pone.012 7401
Fajriyah, N., Karno, K., & Kusmiyati, F. (2019). Induksi mutasi kedelai (Glycine max (L.) Merrill) dengan sodium azida pada tanah salin. Journal of Agro Complex, 3(1), 1.
https://doi.org/10.14710/joac.3.1.1-8
Fenner, M. 1998. The phenology of growth and reproduction in plants. Perspective in Plant Ecology, Evolution, and Systematic 1 (1) : 78- 91.
Ghulamahdi, M., F, Rumawas, J, Wiroadmojo dan J, Koswara. 1991. Pengaruh Pemupukan Fosfor dan Varietas terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kedelai pada Budidaya Jenuh Air. Forum Pasca Sarjana. IPB Bogor : 14 (1-2) : 25-34
Herison, C., Rustikawati, H. Sujono, Sutjahyo, dan S.I. Aisyah. 2008.
Induksi mutasi melalui iradiasi sinar gama terhadap benih untuk meningkatkan keragaman populasi dasar jagung (Zea mays L.). J. Akta Agrosia 11(1):57-62.
Hatfield, J. L., Boote, K. J., Kimball, B. A., Ziska, L. H., Izaurralde, R. C., Ort, D., Thomson, A., M., Wolfe, D. (2011). Climate impacts on agriculture: Implications for crop production. Agronomy Journal, 103(2), 351-370.
Jain, S.M. 2010. Mutagenesis in crop improvement under the climate change. Romanian Biotechnological Letters 15(2):88-106.
Jamsari, Yaswendri dan Musliar, K. 2007. Fenologi perkembanga bunga dan buah spesies Uncaria gambir.Biodiversitas 8 (2) : 141-146.
Aminah. Respon Varietas Kedelai (Glycine Max L. Merr) pada Perbedaan Kondisi Legas Tanah.
Nicki Heriyanto, Rohlan Rogomulyo, Didik Indradewa. (2019). Pengaruh Cekaman Kekeringan Terhadap Hasil dan Komponen Hasil Lima Kultivar Kedelai (Glycine max L.). Vegetalika. 8(4): 227-236.
Nuryati, Leli. Waryanto, Budi. Widaningsih, Roch. Outlook Komoditas Pertanian Tanaman Pangan Kedelai. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian 2016.
Patriyawaty, N. R., & Anggara, G. W. (2020). Pertumbuhan dan hasil genotipe kedelai (Glycine max (L.) Merril) pada tiga tingkat cekaman kekeringan. Agromix, 11(2), 151–165. https://doi.org/10.35891/agx.v11i2.2024
Potdukhe, N .R. 2004. Effect of physical and chemical mutagens in M1 generation in red gram (Cajanus cajan) Nat. J. Pl.Improve. 6 (2): 108-111.
Purwanto, T. Agustono. (2010). Kajian Fisiologi Tanaman Kedelai Pada Berbagai Kepadatan Gulma Teki Dalam Kondisi Cekaman Kekeringan. J. Agroland 17 (2) : 85 – 90.
Predieri, S. 2001. Mutation induction and tissue culture in improving fruits. Plant Cell Tissue and Organ Culture 64: 185-201.
Prihatman, 2000. Kedelai (Glycine max L.); Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Rukmana, R. dan Yuniarsih, Y. 2012. Kedelai-Budidaya dan Pascapanen. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Soejono, S. 2003. Aplikasi mutasi induksi dan variasi somaklonal dalam pemuliaan tanaman. J Litbang Pertanian 22: 70-78.
Setio Budi, D. 2000. Toleransi Kedelai (Glycine max L. Merr) Terhadap Genangan Air Statis pada Berbagai Fase Pertumbuhan. Prosiding Lokakarya Penelitian dan Pengembangan Produksi Kedelai di Indonesia. BPPT. Jakarta. Hal 29.
Soemarno. 1986. Response of Soybean (Glycine max L. Merr.) Genotypes to Continuees Saturated Culture. Indonesian Journal of Crop Scince 2 (2) : 71-78.
Suranto, H. 2013. Peran Iptek Nuklir dalam Pemuliaan Tanaman untuk Mendukung Industri Pertanian. Prosidlng Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003. 308-306.
Tah, P.R. 2006. Studies on Gamma Ray Induced Mutation in Mungbean [Vigna radiate (L.) Wilezek]. Asian J Plants Sci 5: 61-70.
Tampubolon, B. J. Wiroatmodjo, J. S. Baharsyah dan Soedarsono.
Pengaruh Penggenangan pada Berbagai Fase Pertumbuhan Kedelai Terhadap Pertumbuhan dan Produksi. Forum Pasca Sarjana 1 (2) : 17-25. IPB. Bogor.
Thilagavathi, C. & L. Mullainathan. 2011. Influence of Hjysical and Chemical Mutagens on Quantitative Characters of Vigna muungo (L. Hepper). Intern Multidisciplinary Research J 1: 06-08.
Palad, M. S. (1986). Soy Variety Reponse ( Glycine Max L. Merr) at a Different Level of Human Kelingan
Widiastuti, A., Sobir, dan M. R. Suhartono. 2010. Analisis keragaman manggis (Garcinia mangostana) diiradiasi dengan sinar gamma berdasarkan karakteristik morfologi dan anatomi. Nusantara Bioscience. 2 (1) : 23 – 33.
Warid, Khumaida, N., Purwito, A., & Syukur, M. (2017). Pengaruh Iradiasi Sinar Gamma pada Generasi Pertama ( M1 ) untuk Mendapatkan Genotipe Unggul Baru Kedelai Toleran Kekeringan Influence of Gamma Rays Irradiation on First Generation ( M1 ) to Obtain New Promising Drought-Tolerance Soybean Genotype . Breedi. Agrotrop, 7(1), 11–21.
Yunita, R. 2009. Pemanfaatn veriasi somaklonal dan seleksi in vitro dalam perakitan tanaman toleran cekaman abiotik. J. Litbang Pertanian 28(4): 142148.
DOI: https://doi.org/10.33096/agrotekmas.v3i3.263
Refbacks
- There are currently no refbacks.
___________________________________________________________
AGrotekMAS Jurnal Indonesia: Jurnal Ilmu Pertanian
p-issn = 2723-6196; e-issn = 2723-620X
Published by Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0