INVIGORASI BENIH KEDELAI (Glycine max L Merill) DENGAN MENGGUNAKAN BERBAGAI DOSIS DAN WAKTU PERENDAMAN HORMON GIBERELIN
Abstract
This study aimed to determine the effect of seed invogoration using the concentration and soaking time of the gibberellin hormone and the interaction between the two on the viability and vigor of soybean seeds. Indonesia. This study was arranged based on a completely randomized design with a 2-factor pattern. The first factor was the concentration of growth hormone gibberellin GA3 with 3 levels, namely without growth hormone (control), 50 ppm gibberellins and 100 ppm gibberellins. The second factor is immersion time with 3 levels, namely soaking 30 minutes, 60 minutes and 90 minutes. The results showed that the administration of 100 ppm gibberellins gave better results in terms of germination, germination speed (46.60%/etmal) and germination at the same time. The gibberellin immersion time of 60 minutes gave better results for germination speed, which was 46.09. %/etmal. The interaction between the administration of the hormone gibberellin 100 ppm with an immersion time of 60 minutes had no significant effect.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anonim, 2018. Kementan Ingin Pembatasan Impor Kedelai di Akhir Tahun.http://www.kabarbisnis.com. Diaksespada tanggal 27 November 2019.
Asar, 2018. Kementan Ingin Pembatasan Impor Kedelai di Akhir Tahun.
Bey, 2014. Perlakuan Priming Benih Untuk Mempertahankan Vigor Benih Kacang Panjang (Vigna unguiculata) Selama Penyimpanan. Jurnal Bul. Agrohorti 1.4. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor: 75–82.
Dwidjoseputro. 2014. Dasar-Dasar Mikrobiologi.Yogjakarta: Djambatan
Emerensiana Kolo dan Tefa, 2016. Pengaruh Kondisi Simpan Terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Tomat (Lycopersicum esculentum, Mill)
Giamerti,2015. Teknologi Invigorasi MendukungKetersediaan Benih Kedelai Bermutu. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi: 230–236.
Harman, G.E. 2006. Overview of mechanisms and uses of Trichoderma spp. Phytopatho- logy, 96:190–194. http://www.kabarbisnis.com. Diakses pada tanggal 27 November 2019.
Ilyas, S. (2012). Ilmu dan teknologi Benih; Teori dan Hasil-hasil Penelitian. Bogor: PT. Penerbit IPB Press.
Kartasapoetra, A.G. 2013. Teknologi Benih Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum. Rineka Cipta: Jakarta.
Kumar, 2017. Rice seed invigoration: a riview. Department of Agronomy. University of Agriculture.Pakistan
Lesilolo, M. K., 2013 Pengujian Viabilitas dan Vigor Benih Beberapa Jenis Tanaman yang Beredar di Pasaran Kota Ambon. Jurnal Agrologia 2 (1): 1-9
Malian, 2014. Kebijakan Perdagangan Internasional Komoditas Pertanian di Indonesia. Analisis Kebijakan Perdagangan, Vol. 2 No. 2, Juni 2004. Bogor: Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Bogor.
Miftakhul B, R. K, Devie R., S, Fawzy M., dan Nurcahyo W., S. 2019 Respon Viabilitas Dan Vigor Benih Timun Apel (Cucumis melo L.) Akibat Perlakuan Matriconditioning Dan Konsentrasi Zpt Giberelin
Mulyanti, 2013. Pengaruh konsentrasi etanol dan lama penderaan pada viabilititas benih tomat (Lycopersicum esculentum Mill). varietas Oval. J. Agrotek Tropika,1(3):246-251.
Muyhidin, 2018. Pengaruh Tingkat Kemasakan Buah dan Cara Penyimpanan Terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Kedelai (Glycine max L.) J. Floratek 6:114-123
Novita, dan Faiza C. S. 2014. Viabilitas Benih Melon (Cucumis Melo L.) pada Kondisi Optimum dan Sub-Optimum Setelah Diberi Perlakuan Invigorasi
Pipit D. P, Agustiansyah, Yayuk N. 2014 Pengaruh Giberelin (Ga3) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine Max (L.) Merrill.)
Risky Ridha., 2017 Viabilitas Dan Vigoritas Benih Kedelai (Glycine Max (L.) Merrill) Akibat Perendaman Dalam Ekstrak Telur Keong Mas
Septian, 2018. Survei Proyek-Proyek Pelita Perkebunan Provinsi Lampung. Institut Pertanian Bogor.
Septiantin, 2018. Penggunaan Benih Bermutu Untuk Meningkatkan Produksi Menuju Ketahanan Pangan, hlm 57- 67. Jurnal Imiah Universitas Indonesia: Jakarta.
Sukowardojo, B. 2011. Perendaman Benih Kedelai Dalam Urin Kambing Dan ZatPengatur Tumbuh Sintetik Untuk Perbaikan Mutu Fisiologis Setelah Disimpan Soaking. Jurnal Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Jember: 31–36.s
Supardy, Enny A., Usman M. 2016 Pengaruh Lama Perendaman Dan Konsentrasi Giberelin (Ga3) Terhadap Viabilitas Benih Kakao (Theobroma Cacao L.)
Suradinata, 2016. Teknologi Invigorasi Mendukung Ketersediaan Benih Kedelai Bermutu. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi: 230–236.
Surheni, 2018. Ketahanan tanaman Kedelai (Glycine max L.) terhadap hama penggerek (Hypothenemus hampei Ferr.). Review Penelitian Kedelai 1-14.
Sutarti,2014. Daya Kecambah dan Pertumbuhan Mucuna bracteata Melalui Pematahan Dormansi dan Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Giberelin (Ga3). Jurnal Online Agroekoteknologi, 2 (2) : 630- 644. Salisbury, F.B and C.W. Ross. 1992. Plant Physiology. 4th ed. Belmont. Wadsworth Pub. Co. Wadsworth biology series.
Sutopo, L. 2014. Teknologi Benih (Edisi Revisi). Raja Grapindo Persada. Jakarta.
Utami, E.P., M. Sari, and E. Widajati. 2014. Perlakuan Priming Benih UntukMempertahankan Vigor Benih Kacang Panjang (Vigna unguiculata) Selama Penyimpanan.Jurnal Bul. Agrohorti1.4.
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor: 75–82.
Yasmin, 2014. Obtention of tomato seedlings (Solanum lycopersicum L.) from seeds imbibited in different concentrations of gibberellic acid (GA3). Agron. Colomb., 27(1).
DOI: https://doi.org/10.33096/agrotekmas.v4i1.319
Refbacks
- There are currently no refbacks.
___________________________________________________________
AGrotekMAS Jurnal Indonesia: Jurnal Ilmu Pertanian
p-issn = 2723-6196; e-issn = 2723-620X
Published by Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0