ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MORFOLOGI SERTA UJI PELARUTAN FOSFAT TERHADAP BAKTERI RHIZOSFER TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.)

Syahreza Adriantama, Suriyanti Suriyanti, Maimuna Nontji

Abstract


Isolation and Morphological Identification and Phosphate Dissolution Test against Rhizosphere Bacteria in Soybean (Glycine max L.). Supervised by  Suriyanti, and Maimuna Nontji. This research was conducted to obtain bacterial isolates from the results of isolation and morphological identification of Rhizosphere bacteria in soybean plants, to obtain bacterial isolates capable of dissolving phosphates and calculating the clear zones of bacterial isolates. The research was carried out at the Microbiology Laboratory, Faculty of Pharmaceutical Sciences and at the Pest Laboratory and The Faculty of Agriculture, Muslim University of Indonesia will take place from December 2019 to February 2020. The materials to be used are heat-resistant plastic, aluminum foil, plastic wrap for soil samples of soybean Rhizosphere, nutrient agar (NA) media, phykovskaya media, yeast media. extract mannitol agar (YEMA), congo red (CR), bromine thymol blue (BTB) and 1000 ml distilled water.The results of isolation and identification of bacterial isolates from the rhizosphere of soybean plants (Glycine Max.L) were obtained as many as 23 isolates with various characteristics, almost all of which were milky white and soft in consistency by testing 8 isolates from 23 isolates with phycovkaya media showing 2 isolates were able to dissolve phosphate with an average Phosphate Solvent Index for isolate 13 of 1.5 and isolate 20 of 0.75. By testing on YEMA media with both Congo Red and Brom thymol blue indicators, no isolates were identified as Rhizobium bacteria due to contamination.


Keywords


Phosphate; Glycine max L.; Rhizosphere

Full Text:

PDF

References


Adisarwanto,T. 2008. Kedelai. Penebar Swadaya.Jakarta.76 hlm

Alam, M.S, Sarjono P.R, Aminin, A.L.N. 2013. Isolasi Bakteri Selulolitik Termofilik Kompos Pertanian Desa Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Chem Info. No.1(1) : 190-195.

Buckle, 2007. Mikrobiologi Terapan. Universitas Gajah Mada: Yogyakarta.

Carlile, M J, S.C. Watkinson and G.W Goodday, 2001.The Fungi. 2nd. New York London:Academic Press. p.121-123.

Dewi, 2007.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Jakarta.

Dwidjoseputro. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta

Ferdiaz, S 1992. Analisis Biologi Pangan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Ferfi nia A, 2010. Eksplorasi bakteri dan cendawan rizofer yang berasosiasi dengan penyakit busuk basah pada batang pepaya (Carica papaya) di Pasir Kuda, Desa Ciomas, Bogor. Skripsi. Departemen Pertanian Fakultas Pertanian IPB. Bogor. Diakses melalui http:// repository.ipb.ac.id/ handle/123456789/26878. Diakses pada tanggal 1 September 2019

Hadiojetomo, 1993. Mikrobiologi dasar dalam praktek: Teknik dan prosedur dasar laboratorium. Jakarta: Gramedia.

Hasan, Nur, 2015. Analysis of Soybean Production and Demand to Develop Strategic Policy of Food Self Sufficiency: A System Dynamics Framework. Procedia Computer Science, 72, pp. 605-612.

Heliati, I. 2003. Teknik Isolasi Rhizobium Alam dari Tanah. Prosiding. Temu Teknis Fungsional Non Peneliti. Bogor. Hal: 62-65.

Husen E, Saraswati R, Hastuti RD. 2011. Rizobakteri pemacu tumbuh tanaman. Jakarta : UI Press

Joddi, 2006. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti: Jakarta.

Kloepper, J.W., & Schroth, M.N. 1978. Plant growth-promoting rhizobacteria onradish. 879-882. Dlm. Proc. 4th into Conf. Plant Pathogenic Bact. Gibert-Clarey,Tours, Franco.

Novriani. 2011. Pernanan Rhizobium dalam Meningkatkan Ketersediaan Nitrogen bagi Tanaman Kedelai. Agronobis. Vol. 3, No. 5.

Partoharjono, S. 2005. Upaya peningkatan produksi kedelai melalui perbaikan teknologi budidaya. Dalam Partoharjono (penyunting). Analisis dan Opsi Kebijakan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Monograf No.1, 2005. Puslitbangtan. Bogor.

Pasaribu D.A., N. Sumarlin, Sumarno, Y. Supriati, R. Saraswati,Sucipto dan S. Karama. 1989. Penelitian Inokulasi Rhizobium di Indonesia. Risalah Lokakarya Penelitian Penambatan Nitrogen Secara Hayati pada Kacang-kacangan. Kerjasama Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Badan Penelitian Pengembangan Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Bogor.

Plezar. 2006. Dasar-Dasar-Mikrobiologi. Jakarta : UI Press

Rao S. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. Jakarta: UI Press,1994.

Rukmana, R. dan Yuyun Yuniarsih. 1996. Kedelai. Budidaya dan pascapanen. Kanisius

Sari, P. 2010. Efektivitas Beberapa Formula Pupuk Hayati Rhizobium Toleran Masam pada Tanaman Kedelai di Tanah Masam Ultisol. Skrips. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim. Malang. Hal: 107.

Senatama, N., A. Niswati., S. Yusnaini., dan M. Utomo. 2019. Jumlah Bintil Akar, Serapan N dan Produksi Tanaman Kacang Hijau (Vigina radiata L.) Akibat Residu Pemupukan N dan Sistem Olah Tanah Jangka Panjang Tahun ke-31. Journal Of Tropical Upland Resources. Vol.1(1).

Simanungkalit RDM, Suriadikarta DA. 2006. Pupuk Organik dan PupukHayati.Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber DayaLahan Pertanian, Bogor.

Simatupang DS. 2008. Berbagai Mikroorganisme Rhizosfer pada Tanaman Pepaya (Carica papaya L.) di Pusat Kajian Buah-buahan Tropika (PKBT) IPB Desa Ciomas, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Singleton dan Sainsbury. 2006. Dictionary of Microbiology and Molecular Biology 3rd Edition.John Wiley and Sons. Sussex, England.

Somasegaran P. and H.J. Hoben. 1985. Methods In Legume Rhizobium Technology. University Of Hawaii. Departement Of Agronomy and Soil Science.

Sumarno, Suyamto, A. Widjono, Hermanto, dan H. Kasim. 2007. Kedelai. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.

Surtiningsih, T., Farida dan T. Nurhariyati. 2009. Biofertilisasi Bakteri Rhizobium pada Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merr.). Berk. Penel. Hayati, 15: 31-35.

Wati, Dwi Setiana, Rukmanasari Dwi Prasetyani. 2013. Pembuatan Biogas dari Limbah Cair Industri Bioetanol Melalui Proses Anaerob (Fermentasi). Universitas Diponegoro : Semarang.

Winarsi dan Heri. 2010. Protein Kedelai dan Kecambah Manfaatnya bagi kesehatan. Yogyakarta : Kanisius.




DOI: https://doi.org/10.33096/agrotekmas.v2i1.140

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


___________________________________________________________
AGrotekMAS Jurnal Indonesia: Jurnal Ilmu Pertanian
p-issn = 2723-6196; e-issn = 2723-620X
Published by Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0